“Medium is the message”, demikian petuah Marshall McLuhan 50 tahun yang lalu. Meski lima dekade telah berlalu, petuah Sang “Nabi budaya” itu masih terus kita buktikan kebenarannya sampai hari ini. McLuhan yang membawa “risalah” determinisme teknologi, mengajarkan bahwa teknologi mengubah cara kita berperilaku. Kita menciptakan teknologi dan kemudian pada gilirannya teknologi menciptakan kembali diri kita. Teknologi dan manusia adalah sebuah simbiosis yang aneh tapi nyata.
Teknologi yang paling menarik perhatian McLuhan adalah teknologi media. Teknologi ini dibahas dalam dua karyanya: “Understanding Media” dan “The Making of Typographic Man”. Media dalam definisi McLuhan menjadi sangat luas—satu hal yang dikritik banyak ilmuwan komunikasi disamping gaya menulisnya yang nyentrik. Namun, lepas dari kritikan tersebut, McLuhan berhasil membedah sejarah kemanusiaan berdasarkan perkembangan media: era tribal (kesukuan), era literasi, era cetak dan era elektronik. Read the rest of this entry »